Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum


Akuntansi merupakan suatu proses mulai dari identifikasi, pengukuran, hingga penyajian terkait dengan transaksi keuangan sehingga menghasilkan sebuah laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam menjalankan proses akuntansi diperlukan prinsip-prinsip akuntansi. Dengan adanya prinsip akuntansi maka laporan keuangan yang dihasilkan bisa dibaca dan dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain.

Pengertian Prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi merupakan dasar dalam melakukan proses akuntansi. Akuntan harus melaksanakan proses akuntansi sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku. Diberlakukannya prinsip akuntansi agar laporan keuangan yang dihasilkan memiliki standar. Di Indonesia, aturan-aturan akuntansi disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Berikut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum :

1. Prinsip Entitas Ekonomi

Prinsip entitas ekonomi dapat diartikan sebagai konsep kesatuan usaha. Prinsip ini menyatakan bahwa akuntansi untuk entitas (perusahaan) merupakan satu kesatuan utuh. Akuntansi untuk entitas harus terpisah dengan pemilik perusahaan. Hal tersebut berlaku untuk kekayaan perusahaan dan kewajiban perusahaan.

2. Prinsip Periode Akuntansi

Prinsip periode akuntansi menjelaskan bahwa pelaporan keuangan perusahaan dibatasi oleh waktu. Prinsip ini bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang terukur berdasarkan periodenya. Umumnya, periode pelaporan keuangan perusahaan adalah 1 tahun, mulai dari tangal 1 Januari sampai 31 Desember.

3. Prinsip Biaya Historis

Prinsip ini menjelaskan mengenai dasar atas penilaian suatu aset dan liabilitas. Aset dan liabilitas harus dicatat sesuai dengan biaya perolehannya. Jika terdapat proses tawar-menawar, maka nilai yang dicatat adalah nilai yang disepakati bersama.

4. Prinsip Satuan Moneter

Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap transaksi hanya dinyatakan dalam bentuk satuan mata uang. Hal ini dilakukan agar transaksi-transaksi yang terjadi dapat diukur.

5. Prinsip Kesinambungan Usaha

Prinsip ini menyatakan bahwa entitas ekonomi akan beroperasi secara terus-menerus dan berkesinambungan. Anggapannya entitas ekonomi tidak akan tutup atau berhenti beroperasi kecuali ada suatu peristiwa tertentu.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh

Prinsip pengungkapan penuh berlaku pada laporan keuangan yang dihasilkan. Laporan keuangan yang dihasilkan harus bersifat informatif. Sehingga dapat menjelaskan secara utuh dan lengkap. Hal ini akan membantu memudahkan para pihak pemakai informasi akuntansi dalam mengambil keputusan. Apabila terdapat informasi yang kurang lengkap maka dapat ditambahkan catatan kaki atau lampiran.

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan perusahaan bisa diperoleh dari kegiatan usaha seperti penjualan, sewa, dan lain-lain. Pendapatan harus dicatat ketika sudah ada kepastian mengenai nominal serta waktu pendapatan tersebut bisa diterima.

8. Prinsip Berpasangan

Prinsip ini menjelaskan bahwa beban atau biaya yang dikeluarkan harus dicatat pada periode yang sama dengan pendapatan yang berkaitan dengan biaya tersebut.

9. Prinsip Konsistensi

Prinsip ini menjelaskan bahwa laporan keuangan yang dibuat harus disusun atas prinsip dan aturan akuntansi secara konsisten. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan periode sebelumnya. Jika aturan penyusunannya berbeda, maka akan susah dalam melakukan evaluasi melalui perbandingan laporan keuangan. Namun, pada prinsip ini bukan berarti perubahan standar akuntansi dilarang. Namun, akuntan harus bisa menjelaskan mengenai alasan perubahan prinsip dan standar akuntansi yang telah diterapkan.

10. Prinsip Materialitas

Prinsip ini menjelaskan mengenai pengukuran dan pencatatan akuntansi secara material atau bernilai. Jika tidak material maka tidak perlu diakui.

Baca Juga : Rumus Persamaan Dasar Akuntansi

Itulah prinsip-prinsip akuntansi yang harus dipahami oleh seorang akuntan. Dengan mengacu kepada prinsip diatas, maka proses akuntansi hingga penyajian laporan keuangan akan sesuai dengan standar yang berlaku. Sehingga laporan keuangan yang disajikan bisa dibandingkan sebagai bahan evaluasi bagi para pihak pemakai informasi akuntansi.

Referensi :
- https://bit.ly/2JA4xHS
- https://bit.ly/30hcRCn
- https://bit.ly/2JA4WKo
- https://bit.ly/2Jmt2ZQ