Perbedaan Akuntansi Berbasis Akrual dan Kas
Metode pencatatan dalam akuntansi memiliki dua jenis basis, yaitu basis akrual dan basis kas. Masing-masing metode basis akuntansi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap perusahaan memiliki kebijakannya dalam menerapkan basis akuntansi tersebut. Namun, biasanya untuk perusahaan yang masih kecil bisa menggunakan basis kas. Sedangkan, perusahaan besar menggunakan metode basis akrual.
Basis akrual (accrual basis) adalah teknik pencatatan akuntansi yang dilakukan ketika transaksi terjadi meskipun kas nya belum diterima atau dikeluarkan. Inti dari metode ini yaitu ketika terjadinya perpindahan hak dan kewajiban ketika transaksi maka harus sudah dilakukan pencatatan. Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan. Metode ini pun sesuai dengan prinsip kesesuaian (matching principle).
Pada metode basis akrual, tidak memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan. Baik itu dari sisi pendapatan maupun beban. Contohnya, jika perusahaan melakukan penjualan barang pada bulan Desember. Namun, uang baru diterima di bulan Januari. Maka pendapatan atas penjualan akan tetap dicatat pada bulan Desember. Piutang akan dicatat di debit dan penjualan dicatat di kredit. Nanti, pada bulan Januari, piutang di bulan Desember akan dihapuskan karena sudah dibayar.
Sedangkan basis kas adalah teknik pencatatan akuntansi dimana pencatatan dilakukan ketika kas diterima atau dibayarkan. Perusahaan dapat mengakui adanya pendapatan ketika kas diterima secara tunai. Begitu pun dengan pengakuan biaya. Biaya diakui ketika perusahaan sudah melakukan pembayaran atas transaksi yang dilakukan.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Basis Akrual
Kelebihannya :- Pengukuran aset, kewajiban, dan ekuitas menjadi lebih mudah
- Informasi lebih akurat karena pencatatan dilakukan setiap terjadinya transaksi
- Kas hasil transaksi tidak bisa ditentukan kapan bisa diterima
- Adanya resiko pendapatan tidak tertagih
Kelebihan dan Kekurangan Metode Basis Kas
Kelebihannya :- Pendapatan dapat langsung diakui ketika kas diterima
- Tidak mempunyai resiko pendapatan tidak tertagih
- Informasi menjadi kurang akurat karena hanya menunjukan posisi keuangan pada saat itu
Namun, dalam PSAK 1 dijelaskan bahwa setiap perusahaan harus menyusun laporan nya menggunakan basis akrual. PSAK 1, paragraf 25 berbunyi, "entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas." Standar akuntansi di Indonesia mengacu kepada PSAK, sehingga perusahaan harus mengikuti aturan tersebut.
Itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan metode akuntansi berbasis akrual dan kas. Perbedaan mendasarnya yaitu waktu pencatatan pendapatan maupun biaya sesuai dengan transaksi yang dilakukan. Basis akrual, dicatat ketika terjadinya perpindahan hak dan kewajiban melalui adanya transaksi. Sedangkan basis kas, pencatatan hanya dilakukan ketika kas diterima atau dibayarkan.