Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Debit dan Kredit dalam Akuntansi


Dalam mempelajari ilmu akuntansi, kita harus memahami istilah debit dan kredit. Kedua istilah tersebut merupakan salah satu ciri dari akuntansi dengan sistem double entry. Dalam sistem ini, setidaknya setiap transaksi akan dicatat dalam dua akun. Pemahaman mengenai debit dan kredit dalam akuntansi menjadi salah satu hal yang mendasar.

Pengertian Debit

Debit berasal dari bahasa Latin, yaitu debere. Debit merupakan pencatatan akuntansi yang menunjukkan penambahan nilai atau saldo normal bagi akun yang berkelompok aset dan beban. Pencatatan debit ditulis sebelah kiri. Misalnya, jika cash bertambah maka akan dicatat di debit. Alasannya karena cash termasuk akun kelompok aset.

Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Latin, yaitu credere. Kredit merupakan pencatatan akuntansi yang menunjukkan penambahan nilai atau saldo normal bagi akun yang berkelompok kewajiban, ekuitas, dan pendapatan. Pencatatan kredit ditulis sebelah kanan. Misalnya, jika hutang perusahaan bertambah maka akan dicatat di kredit. Alasannya karena hutang termasuk akun kelompok kewajiban.

Terkadang ada orang yang memaknai istilah debit berarti bertambah. Sedangkan kredit berarti berkurang. Hal tersebut tidak salah, namun dalam memahami debit dan kredit dalam istilah akuntansi memiliki kriteria tertentu. Debit merujuk kepada pencatatan jurnal bagian kiri. Sedangkan kredit merujuk kepada pencatatan jurnal bagian kanan. Contoh transaksinya sebagai berikut :

Perusahaan melakukan pembelian gedung pada tanggal 6 Juni 2019 sebesar Rp 100 Juta secara tunai.
Dr. Gedung    Rp 100.000.000
 Cr. Kas            Rp 100.000.000

Kas perusahaan dicatat dibagian kredit (sebelah kanan) karena perusahaan mengeluarkan (mengurangi) uang nya. Kas merupakan kelompok aset dan mengalami pengurangan nilai sehingga dicatat di kredit. Sedangkan gedung dicatat di bagian debit. Alasannya gedung merupakan akun dengan kategori aset. Perusahaan membeli gedung, sehingga aset nya bertambah. Jika aset bertambah, maka pencatatannya dibagian debit.

Dari contoh diatas, dapat disimpulkan untuk memahami konsep debit dan kredit diperlukan pemahaman mengenai klasifikasi akun. Secara garis besar akun terbagi menjadi lima bagian, yaitu akun aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Tiga akun pertama merupakan akun-akun dalam laporan posisi keuangan (neraca). Sedangkan pendapatan dan beban termasuk ke dalam akun di laporan laba rugi.

Saldo Normal Pada Akun

Setiap akun memiliki saldo normal nya masing-masing. Kita bisa mengklasifikasikan nya agar dapat dengan mudah memahami konsep debit dan kredit. Berikut pengklasifikasiannya :

akuntansilengkap.com

Jika nilai aset dan beban bertambah maka akan dicatat di debit. Jika nilainya berkurang maka akan dicatat di kredit. Kewajiban, ekuitas, dan pendapatan jika bertambah akan dicatat di kredit. Jika nilainya berkurang maka akan dicatat di debit.

Demikian penjelasan mengenai konsep debit dan kredit dalam akuntansi. Untuk memahami konsep ini dengan mudah, maka anda harus memahami klasifikasi akun beserta dengan akun lawannya.